FOTO REPRODUKSI (FILM MAKING) dan PLATE MAKING
Akselerasi teknologi di bidang prepress melaju dengan sangat
cepat. Produsen mesin-mesin pre-press berlomba untuk membuat mesin
yang diproduksi semakin efektif dan efisien. Fenomena ini tentunya
“mengenakkan” pelaku bisnis di bidang grafika mempunyai banyak
pilihan khususnya bagi pengusaha yang bermodal besar. Konsumenpun
diuntungkan, karena dari sisi waktu pengerjaannya lebih cepat, kualitas
cetakan lebih baik, dan tentunya harganyapun juga bersaing.
Percetakan-percetakan di Indonesia masih banyak ditemui
menggunakan plate processor untuk memproses film menjadi acuan
siap cetak. Karena investasi untuk menggunakan teknologi Computer to
Plate sangat besar dan karakteristik pekerjaannya belum cocok untuk
menggunakan teknologi tersebut. Berbeda dengan penggunaan
teknologi image setter, yang digunakan untuk mentransfer data digital
(dari komputer) menjadi film, masih banyak ditemui. Disamping harganya
terjangkau, teknologi image setter lebih fleksibel untuk digunakan
berbagai karakteristik pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan
oplag.
Sebelum teknologi image setter berkembang luas di pasaran,
proses pembuatan film dari data komputer dipindahkan dulu melalui
media kertas atau yang dikenal dengan Computer to Paper kemudian
diproses dengan menggunakan kamera reproduksi baik itu kamera
vertikal maupun horizontal untuk dipindahkan menjadi film dengan
pengembangan manual atau dengan menggunakan film processor.
Teknologi ini sudah semakin ditinggalkan oleh perusahaan percetakan,
karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama juga hasilnya kurang
maksimal. Pembesaran titik raster (dot) menjadi semakin besar karena
adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui.
Antonius Bowo Wasono, dkk.
READ MORE.......
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
cepat. Produsen mesin-mesin pre-press berlomba untuk membuat mesin
yang diproduksi semakin efektif dan efisien. Fenomena ini tentunya
“mengenakkan” pelaku bisnis di bidang grafika mempunyai banyak
pilihan khususnya bagi pengusaha yang bermodal besar. Konsumenpun
diuntungkan, karena dari sisi waktu pengerjaannya lebih cepat, kualitas
cetakan lebih baik, dan tentunya harganyapun juga bersaing.
Percetakan-percetakan di Indonesia masih banyak ditemui
menggunakan plate processor untuk memproses film menjadi acuan
siap cetak. Karena investasi untuk menggunakan teknologi Computer to
Plate sangat besar dan karakteristik pekerjaannya belum cocok untuk
menggunakan teknologi tersebut. Berbeda dengan penggunaan
teknologi image setter, yang digunakan untuk mentransfer data digital
(dari komputer) menjadi film, masih banyak ditemui. Disamping harganya
terjangkau, teknologi image setter lebih fleksibel untuk digunakan
berbagai karakteristik pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan
oplag.
Sebelum teknologi image setter berkembang luas di pasaran,
proses pembuatan film dari data komputer dipindahkan dulu melalui
media kertas atau yang dikenal dengan Computer to Paper kemudian
diproses dengan menggunakan kamera reproduksi baik itu kamera
vertikal maupun horizontal untuk dipindahkan menjadi film dengan
pengembangan manual atau dengan menggunakan film processor.
Teknologi ini sudah semakin ditinggalkan oleh perusahaan percetakan,
karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama juga hasilnya kurang
maksimal. Pembesaran titik raster (dot) menjadi semakin besar karena
adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui.
Antonius Bowo Wasono, dkk.
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
Posting Komentar untuk "FOTO REPRODUKSI (FILM MAKING) dan PLATE MAKING"