Batas densitometry
Seperti halnya teknik pemisahan warna, kerja densitometer dengan
setelan filter untuk memproses empat warna. Alat ini menyediakan nilai
relatif untuk ketebalan film tinta, yakni, alat ini tidak mengukur
penampilan optik pada warna.
Fakta ini mengatur batas tertentu untuk aplikasinya, tabel tersebut
merupakan daftar bidang aplikasi khusus dibandiingkan dengan
colorimeter tristimulus dan spectrophotometer.
Satu kekurangan esensial yang dimiliki oleh densitometer adalah
bahwa kekentalan warna yang sama tidak memicu kesan optik yang
sama. Inilah alasan ketika substansi warna yang dibandingkan berbeda
dari satu sama lain. Sehingga nilai setelannya tidak dapat
dilakukan/didapat dari cetakan percobaan ataupun dari sampel lainnya.
Restriksi/pembatasan untuk tiga filter warna yakni merah, hijau dan
biru adalah sama pentingnya. Ketika pengaturan warna dibandingkan
dengan lebih dari empat warna yang diproses, pengukuran warna
tambahan menjadi problematika. Dalam beberapa kasus tidak terdapat
filter yang sesuai untuk warna-warna tambahan, sebagai hasilnya
dimana pengukuran nilai untuk kekentalan tinta terlalu rendah dan
pengukuran nilai untuk dot gain tidak benar/salah.
Kegunaan densitometer juga sangat penting untuk mengontrol
warna pada basis potongan halftone multiwarna seperti potongan
keseimbangan abu-abu. Jika potongan keseimbangan abu-abu diukur
dengan tiga filter warna maka kekentalan tinta yang dihasilkan akan
berbeda dari nilai yang dihasilkan ketika setiap warna diukur sendiri. Ini
karena masing-masing ketiga tinta cetak berkontribusi untuk semua
kekentalan tinta. Alasan untuk hal ini adalah bahwa warna yang diproses
tidak sempurna dua pertiga tinta dan juga menyerap cahaya dari jarak
spektral lainnya.
Densitometer juga berguna dalam memonitor proses cetak pada
mencetak empat warna. Dalam beberapa kasus densitometer
penggunaannya terbatas.
Dua contoh berikut ini mengilustrasikan bagaimana warna-warna
tambahan diukur dengan sebuah densitometer.
Corak (warna antara abu-abu dan coklat ) yang terlihat disini –
mempunyai pemantulan yang relatif tinggi, sedikit menurun dalam jarak
biru (380 hingga 500 nm). Karena itu, nilai kekentalan yang tertinggi
(0,17) diukur dengan filter biru. Nilai yang rendah ini tidak dapat diubah
dengan mudah karena perubahan dalam ketebalan film tinta hanya
memicu pergeseran yang tidak signifikan pada kekentalan. Dalam
prakteknya warna-warna pastel bersinar/bercahaya oleh karena itu
diukur secara visual pada basis lembaran yang bagus dan secara
manual benar.
Warna-warna tambahan HKS 8 dan HKS 65 yang terlihat dalam
contoh kedua benar-benar coraknya berbeda seperti yang dapat terlihat
dari kurva pemantulan (lihat gambar 2.54). Untuk kedua warna itu
penyerapan pada jarak biru (380 hingga 500 nm) adalah yang paling
besar. Sebagai hasilnya, kekentalan tertinggi (1,60 untuk warna itu)
diukur dengan filter biru. Nilai kekentalan yang sama diukur dengan filter
yang sama sehingga tidak perlu mengartikan bahwa corak tersebut
adalah sama!
Penampilan warna itu dapat juga hanya dievaluasi secara colorimetric.
READ MORE.......
Teknik Grafika dan Industri Grafika
Antonius Bowo Wasono
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
setelan filter untuk memproses empat warna. Alat ini menyediakan nilai
relatif untuk ketebalan film tinta, yakni, alat ini tidak mengukur
penampilan optik pada warna.
Fakta ini mengatur batas tertentu untuk aplikasinya, tabel tersebut
merupakan daftar bidang aplikasi khusus dibandiingkan dengan
colorimeter tristimulus dan spectrophotometer.
Satu kekurangan esensial yang dimiliki oleh densitometer adalah
bahwa kekentalan warna yang sama tidak memicu kesan optik yang
sama. Inilah alasan ketika substansi warna yang dibandingkan berbeda
dari satu sama lain. Sehingga nilai setelannya tidak dapat
dilakukan/didapat dari cetakan percobaan ataupun dari sampel lainnya.
Restriksi/pembatasan untuk tiga filter warna yakni merah, hijau dan
biru adalah sama pentingnya. Ketika pengaturan warna dibandingkan
dengan lebih dari empat warna yang diproses, pengukuran warna
tambahan menjadi problematika. Dalam beberapa kasus tidak terdapat
filter yang sesuai untuk warna-warna tambahan, sebagai hasilnya
dimana pengukuran nilai untuk kekentalan tinta terlalu rendah dan
pengukuran nilai untuk dot gain tidak benar/salah.
Kegunaan densitometer juga sangat penting untuk mengontrol
warna pada basis potongan halftone multiwarna seperti potongan
keseimbangan abu-abu. Jika potongan keseimbangan abu-abu diukur
dengan tiga filter warna maka kekentalan tinta yang dihasilkan akan
berbeda dari nilai yang dihasilkan ketika setiap warna diukur sendiri. Ini
karena masing-masing ketiga tinta cetak berkontribusi untuk semua
kekentalan tinta. Alasan untuk hal ini adalah bahwa warna yang diproses
tidak sempurna dua pertiga tinta dan juga menyerap cahaya dari jarak
spektral lainnya.
Densitometer juga berguna dalam memonitor proses cetak pada
mencetak empat warna. Dalam beberapa kasus densitometer
penggunaannya terbatas.
Dua contoh berikut ini mengilustrasikan bagaimana warna-warna
tambahan diukur dengan sebuah densitometer.
Corak (warna antara abu-abu dan coklat ) yang terlihat disini –
mempunyai pemantulan yang relatif tinggi, sedikit menurun dalam jarak
biru (380 hingga 500 nm). Karena itu, nilai kekentalan yang tertinggi
(0,17) diukur dengan filter biru. Nilai yang rendah ini tidak dapat diubah
dengan mudah karena perubahan dalam ketebalan film tinta hanya
memicu pergeseran yang tidak signifikan pada kekentalan. Dalam
prakteknya warna-warna pastel bersinar/bercahaya oleh karena itu
diukur secara visual pada basis lembaran yang bagus dan secara
manual benar.
Warna-warna tambahan HKS 8 dan HKS 65 yang terlihat dalam
contoh kedua benar-benar coraknya berbeda seperti yang dapat terlihat
dari kurva pemantulan (lihat gambar 2.54). Untuk kedua warna itu
penyerapan pada jarak biru (380 hingga 500 nm) adalah yang paling
besar. Sebagai hasilnya, kekentalan tertinggi (1,60 untuk warna itu)
diukur dengan filter biru. Nilai kekentalan yang sama diukur dengan filter
yang sama sehingga tidak perlu mengartikan bahwa corak tersebut
adalah sama!
Penampilan warna itu dapat juga hanya dievaluasi secara colorimetric.
Teknik Grafika dan Industri Grafika
Antonius Bowo Wasono
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Batas densitometry"