Tugas/ pekerjaan perwajahan
Perwajahan sebuah barang cetakan sangat menentukan kualitas dari barang cetakan tersebut. Perwajahan merupakan pintu masuk suatu naskah yang berisi pesan-pesan penulis yang akan disampaikan kepada pembaca dengan cara penyebaran melalui barang cetak. Peranan pewajah (desainer grafis) merupakan gabungan antara komunikasi dan kreasi. Sifat dari hasil karya seorang pewajah adalah sedikit berbeda dengan sifat hasil karya seniman. Dapat dikatakan sifatnya adalah “seni terapan” bukan semata-mata “seni yang murni” sebagai contoh pelukis, pemahat, dan sebagainya. Seorang pewajah tidak sebebas seperti rekan-rekan seniman didalam menciptakan hasil karyanya. Untuk mulai bekerja perlu mengingat keterbatasan yang ada, antara lain :
1. Keterbatasan sarana produksi, antara lain : mesin cetak, mesin reproduksi film, mesin/alat yang terdapat di dalam unit penyelesaian/ penjilidan. Keterbatasan yang dimiliki oleh setiap sarana produksi ini tidak lepas dari seorang pewajah di dalam menyiapkan desain/ rencana wajah. Misalkan untuk menentukan ukuran bersih buku perlu melihat maximum format mesin cetak untuk ekonomis dan efisiennya suatu pekerjaan, tanpa
meninggalkan segi estetis suatu ukuran barang cetak.
2. Keterbatasan bahan, dalam menentukan ukuran barang cetak disamping memperhatikan segi estetisnya juga ukuran kertas plano kertas yang akan digunakan perlu menjadi pertimbangan. Demikian pula halnya dengan bahan yang lainnya, misalnya tinta cetak, bahan-bahan penjilidan, dan sebagainya. Banyak sedikitnya naskah tidak lepas dari pertimbangan seorang pewajah/ desainer di dalam menyiapkan suatu rencana buku.
3. Keterbatasan biaya, disini seorang pewajah/ desainer agak mengekang diri jangan sampai ide yang paling baik untuk penyajian buku sampai berhenti untuk tidak dapat dilanjutkan proses produksi disebabkan keterbatasan biaya. Sehingga peran seorang pewajah sangat penting untuk menciptakan ide penyajian sebaik mungkin disesuaikan dengan biaya yang tersedia/ diperkirakan. Dengan demikian rencana yang disiapkan
menjadi tidak sia-sia.
4. Keterbatasan fungsi/ tujuan penggunaan, salah satu contoh kita ambil buku, kita ketahui bahwa fungsi buku adalah sebagai suatu sarana komunikasi. Dengan demikian seorang pewajah akan berusaha membuat rencana penyajian sedemikian rupa agar nantinya buku akan lebih efektif lagi sebagai sarana komunikasi termasuk aspek estetika. Dalam hubungannya dengan fungsi ini perlu seorang pewajah melihat siapa calon pembaca buku ini nantinya, anak-anak, orang dewasa dan seterusnya. Tujuan penggunaan buku juga tidak lepas dari pikiran seorang pewajah di dalam menyiapkan rencana wajah buku.
5. Keterbatasan waktu, disini jelas perbedaannya dengan rekan seniman yang menyiapkan suatu hasil seni, misalkan lukisan dan sebagainya dimana unsur waktu disini tidak mutlak harus diperhatikan. Lain halnya dengan seorang pewajah unsur waktu disini penting. Keterbatasan waktu yang disediakan menjadi pedoman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak dapat dengan menunggu ide/ gagasan yang tidak pernah muncul
sedang bagian produksi dan pemesannya menunggu pekerjaannya.
Teknik Grafika dan Industri Grafika
Antonius Bowo Wasono
for more details and updates about graphics design please visit.........
www.graphicsdesignsimple.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Tugas/ pekerjaan perwajahan"